Teori Perubahan Sosial Budaya menurut Emile Durkheim
Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Perubahan dan Perkembangan
Sosial Budaya
Dosen Pengampu: 1. Sudraja,
M.Pd
2. Agustina Tri Wijayanti, M.Pd
Disusun Oleh :
Ratnasari 13416241008
Indah Permana Wati 13416241017
Pongky
Prameswari G 13416241034
Estri Nur Komaliyah 13416244016
PENDIDIKAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dalam kehidupan
masyarakat pasti mengalami perubahan-perubahan. Berbagai macam jenis perubahan
dapat terjadi di dalam suatu masyarakat. Tidak ada sekelompok masyarakat yang
tidak berubah. Perubahan-perubahan dapat terjadi dalam berbagai bidang politik,
ekonomi, sosial maupun perubahan yang berkaitan dengan kebudayaan. Perubahan
yang terjadi didalam bidang sosial dan menyangkut kebudayaan di suatu
masyarakat dikenal dengan istilah perubahan sosial budaya. Perubahan sosial
budaya yang terjadi di dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial,
norma sosial, pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan,
lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaaan dan wewenang, interaksi dna sebagainya.
Teori yang terjadi pada masyarakat yang satu dengan yang lainnya tidak sama,
hal ini terjadi karena adanya suatu masyarakat yang mengalami perubahan yang
lebih cepat dibandingkan dengan masyarakat yang lain. Adapun pengaruh yang
bersifat mempengaruhi secara luas maupun pengaruh secara sempit. Beragam teori
mengenai perubahan sosial budaya yang dikemukakan oleh para ahli mulai dari
Karl Marx, Max Weber, Emile Durkheim, Ferdinand Tonis dan tokoh lainya
mempunyai pendapat dan teori yang berbeda-beda. Pada makalah kali ini kami
membahas mengenai teori-teori Emile Durkheim yang erat kaitanya dengan
Perubahan Sosial Budaya di dalam suatu masyarakat.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
Teori Perubahan Sosial Budaya secara Umum?
2.
Bagaiman
Teori Perubahan Sosial Budaya menurut Emile Durkheim ?
3.
Bagaiman
perbedaan Teori Emile Durkheim dengan Teori sebelumnya?
C.
Tujuan
1.
Dapat
mengetahui teori perubahan sosial budaya secara umum
2.
Dapat
mengetahui teori perubahan sosial budaya menurut Emile Durkheim
3.
Dapat
mengetahui teori Emile Durkheim dengan teori sebelumnya
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perubahan
Sosial Budaya Secara Umum
Perubahan
social secara umum, dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau
berubahnya struktur atau tatanan didalam masyarakat, yang meliputi pola pikir
menuju inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih bermatabat. Pada dasarnya manusia yang ada dimuka bumi ini dalam
hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan-perubahan.
Adanya perubahan tersebut akan dapat diketahui bila kita melakukan sesuatu
perbandingan dengan menelaah suatu masyarakat pada masa tertentu yang
dibandingkan dengan masyarakat pada masa lalu. Perubahan sosial merupakan
bagian dari perubahan budaya. Perubahan
sosial meliputi perubahan dalam perbedaan usia tingkat kelahiran, dan penurunan
rasa kekeluargaan antara angota masyarakat sebagai akibat terjadinya arus
urbanisasi dan modernisasi. Perubahan kebudayaan jauh lebih luas dari perubahan
sosial. Perubahan budaya mneyangkut banyak aspek dalam kehidupan seperti
kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi dan lain sebagainya. Perubahan sosial dan
budaya yang terjadi dalam masyarakat saling berkaitan, tidak ada masyarakat
yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya tidak mungkin ada kebudayaan
tanpa masyarakat.
B.
Sekilas
tentang Emile Durkheim
Durkheim,
dilahirkan pada tahun 1858 di kota Epinal dekat Strasbourg, daerah Timur Laut Perancis.
Ayahnya seorang pendeta Yahudi. Kemudian kesehatannya mulai menurun pada tahun
1916, karna anak satu-satunya terbunuh dalam kampanye militer di Siberia,
sehingga membuatnya terserang penyakit stroke dan dalam usia 59 tahun tepatnya
pada tahun 1917, Durkheim meninggal dunia. Pengaruh-pengaruh penting terhadap
intelektual Durkheim datang dari tradisi-tradisi intelektual yang jelas
mengandung unsur-unsur Perancis. Tafsiran-tafsiran yang mengenai kemunduran
feodalisme dan munculnya bentuk masyarakat modern merupakan landasan utama
semua karya Durkheim.
Pada
1893 ia menerbitkan “Pembagian Kerja dalam Masyarakat”, pernyataan dasariahnya
tentang hakikat masyarakat manusia dan perkembangannya. Pada 1895 ia
menerbitkan “Aturan-aturan Metode Sosiologis”, sebuah manifesto yang menyatakan
apakah sosiologi itu dan bagaimana ia harus dilakukan. Ia pun mendirikan
Jurusan Sosiologi pertama di Eropa di Universitas Bourdeaux. Pada 1896 ia
menerbitkan jurnal L'Année Sociologique untuk menerbitkan dan mempublikasikan
tulisan-tulisan dari kelompok yang kian bertambah dari mahasiswa dan rekan (ini
adalah sebutan yang digunakan untuk kelompok mahasiswa yang mengembangkan
program sosiologinya). Dan akhirnya, pada 1897, ia menerbitkan “Bunuh Diri”,
sebuah studi kasus yang memberikan contoh tentang bagaimana bentuk sebuah
monograf sosiologi.
C.
Teori
Emile Durkheim mengenai Perubahan Sosial Budya Masyarakat
Teori Emile
Durkheim di dalam perubahan sosial budaya masyarakat meliputi pembagian kerja
dan solidaritas sosial. Pemikiran Durkheim (1855-1917) mengenai perubahan
sosial memiliki kesamaan dengan pemikiran Khaldun dan Comte. Keduanya
memusatkan pada aspek solidaritas sosial serta proses evolusi sosial
sebagaimana dijelaskan Comte.
Pemikiran
Durkheim didasari pada gejala sosial yang terjadi pada masa revolusi Industri
di Inggris, ia mengamati perubahan sosial dari masyarakat
primitive(tradisional) menuju masyarakat Industri. Aspek yang menjadi perhatian
Durkheim adalah pada pembagian kerja dalam kedua tipe masyarakat tersebut.
Menurutnya, pembagian kerja pada masyarakat primitive (masyarakat tradisional)
masih sangat sedikit, sedangkan pada masyarakat Industri, pembagian kerjanya
sangat kompleks. Factor utama yang menyebabkan perubahan bentuk pembagian kerja
tersebut menurut Durkheim adalah pertambahan jumlah penduduk. Menurutnya, pembagian kerja dalam masyarakat
berhubungan langsung dengan kepadatan moral atau dinamika suatu masyarakat.
Pertambahan jumlah penduduk meningkatkan kepadatan moral yang kemudian diikuti
semakin rapatnya hubungan antara anggota masyarakat. Begitu pula dengan
hubungan antarkelompok, berbagai bentuk interaksi sosial baru bermunculan. Hal
ini akan meningkatkan kerja sama dan munculnya gagasan-gagasan baru dalam
masyarakat terkait dengan peningkatan pembagian kerja (Launer, 1982:Samuel,
2010).
Durkheim
mengamati bahwa peningkatan system pembagian kerja tersebut berimplikasi pada
perubahan tipe solidaritas sosianya. Ia lebih menjelaskan adanya dua tipe
solidaritas sosial yang dikaitkan dengan tingkat pembagian kerja dalam
masyarakat. Pada masyarakat dengan system pembagian kerja yang rendah, akan
menghasilkan tipe solidaritas mekanik, sedangkan pada masyarakat dengan
pembagian kerja yang kompleks akan menghasilkan tipe solidaritas organic
(Lauer, 1982: Samuel, 2010). Secara singkat, solidaritas mekanik terbentuk
karena adanya saling kesamaan antaranggota masyarakt, sedangkan solidaritas
organic lebih terbentuk karena adanya perbedaan antaranggota masyarakat. Adanya
perbedaan tersebut menyebabkan setiap anggota masyarakt saling bergantung satu
sama lain.
Kedua tipe solidaritas sosial ini memiliki beberapa ciri
sebagaimana dijelskan Durkheim. Pertama, anggota masyarakat dengan tingkat
pembagian kerja yang rendah (solidaritas mekanik), masih terikat satu sama lain
atas dasar kesamaan emosional dan kepercayaan, serta adanya komitmen moral.
Perbedaan adalah sesuatu yang harus dihindari. Pada masyarakat dengan tingkat
pembagian kerja yang tinggi (solidaritas organic), sangat memungkinkan terjadi
perbedaan , dan masyarakat disatukan oleh saling ketergantungan fungsional.
Kedua, solidaritas mekanik didasarkan kesadaran kolektif yang kuat, anggota
masyarakat diharapkan mampu memeprtahankan kesamaan , sedangkan pada
solidaritas organic, otonomi individu sangat di hargai mengingat setiap
individu menjalankan fungsi yang berbeda-beda. Ketiga, dari segi control
sosial, dalam solidaritas mekanik, nilai dan norma bersifat umum dan abstrak,
hokum yang berlaku lebih bersifat umum dan abstrak, hokum yang berlaku lebih
bersifat represif. Hukuman diberlakukan hanya semata-mata agar pelanggar hokum
jera dan mendapat hukuman yang sebanding dengan pelanggarannya. Pada
solidaritas organic, hokum lebih bersifat restitutif, maksudnya hokum
diberlakukan hanya semata-mata untuk mengmbalikan masyarakat pada kondisi
semula. Hukuman diberikan oleh individu yang memang diberi tugas untuk
melakukan control sosial (misalnya polisi). (Johnson, 1994;Sztompka, 1994;
Samuel, 2010).
D.
Pebedaan
Teori Emile Durkheim dengan Teori Sebelumnya
Dalam kelompok
teori-teori perubahan social klasik ada pandangan dari tokoh-tokoh terkenal
yakni August Comte, Karl Mark, Emile Durkheim. Berikut perbedaan teori
perubahan social Emile Durkheim dengan August Comte dengan Karl Mark.
Emile Durkheim
melihat perubahan social terjadi sebagai hasil dari factor-faktor ekologis dan
demografi. Yang berubah kehidupan masyarakat dari kondisi tradisional yang
diikat solidaritas mekanistik, kedalam kondisi masyarakat modern yang diikat
oleh solidaritas organistik. Sedangkan menurut August Comte menyatakan bahwa
perubahan social berlangsung secara evolusi melalui tahapan-tahapan perubahan
dalam alam pemikiran manusia yang oleh Comte disebut dengan evolusi
intelektual, tahapan-tahapan pemikiran tersebut mencapai tiga tahap dimulai
dari tahap teologis primtif, tahap metafisik transisional dan ketiga tahap
positif rasional. Setiap perubahan tahap pemikiran manusia tersebut
mempengaruhi unsure kehidupan masyarakat lainnya, dan secara keseluruhan juga
mendorong perubahan social.menurut Karl
Mark pada dasarnya melihat perubahan social sebagai akibat dari perubahan-perubahan
yang terjadi dalam tata perekonomian masyarakat, terutama sebagai akibat dari
pertentangan yang terus terjadi antara kelompok pemilik modal atau alat-alat produksi
dengan kelompok pekerja.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Teori Emile
Durkheim di dalam perubahan sosial budaya masyarakat meliputi pembagian kerja
dan solidaritas sosial.
1.
Pemikiran
Durkheim didasari pada gejala sosial yang terjadi pada masa revolusi Industri
di Inggris, ia mengamati perubahan sosial dari masyarakat primitive(tradisional)
menuju masyarakat Industri.
2.
Aspek
yang menjadi perhatian Durkheim adalah pada pembagian kerja. Durkheim mengamati
bahwa peningkatan system pembagian kerja tersebut berimplikasi pada perubahan
tipe solidaritas sosianya. Solidaritas tersebut yakni soidaritas mekanis dan
organis.
3.
Di simpulkan
bahwa solidaritas mekanis di bentuk oleh masyarakat yang masih memiliki
kesadaran kolektif yang sangat tinggi, kepercayaan yang sama, cita-cita dan
komitmen moral. Masyarakat yang menggunakan solidaritas mekanis, mereka
melakukan aktifitas yang sama dan memiliki tanggung jawab yang sama.
4.
Sebaliknya,
solidaritas organis di bentuk karena semakin banyak dan beragamnya pembagian
kerja. Sehingga pembagian kerja tersebut membuat spesialisasi pekerjaan di
dalam masyarakat yang menyebabkan kesadaran kolektif menjadi menurun. Semua
kegiatan spesialisasi mereka berhubungan dan saling tergantung satu sama lain,
sehingga sistem tersebut membentuk solidaritas menyeluruh yang berfungsi
didasarkan pada saling ketergantungan.
5.
Teori
perubahan social antara Emile Durkheim dengan teori sebelumnya memiliki
perbedaan salah satunya dengan Auguste Comte. Comte menekankan bahwa perubahan
social ada 3 tahapan yaitu tahap teologis primtif, tahap metafisik transisional
dan ketiga tahap positif rasional. Sedangkan menurut Emile perubahan social meliputi
pembagian kerja dan solidaritas sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat.
1980. Sejarah Teori Antropologi.
Jakarta : UI-Press.
Martono,
Nanang. 2012. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Smart,
Barry dan George Ritzer. 2011. Handbook
Teori Sosial. Jakarta : Nusa Media.
Steven Lukes: Emile Durkheim: His
Life and Work, a Historical and Critical Study. Stanford University Press, 1985.
Di
unduh pada hari Sabtu, 11 Oktober 2014 di
http://balapanmimpi.blogspot.com/2013/11/proses-dan-tahapan-perubahan-sosial.html .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar